Rabu, 13 November 2019

Pesugihan 6

Kemarahannya begitu sempurna. Wanita cantik itu fokus membiarkan dirinya dikuasai dendam dan menikmati sisi jahat sampai level ekstrem yang timbul akibat perbuatan rentenir keji pada keluarganya. Rasa sakit hati dan dendam yang mendalam membuat ia bersumpah untuk membalas perlakuan sang rentenir. Ia bertekad untuk menghancurkan hidup sang rentenir. Otaknya terus berputar dan bekerja siang malam untuk menemukan cara dalam mewujudkan rencana balas dendamnya.

Akhirnya wanita cantik itu menemukan cara. Laki-laki itu pada dasarnya lemah, dan kelemahannya itu ada pada kelaminnya. Semakin jantan seorang laki laki, sesungguhnya dia semakin 'lemah'. Tingkat kejantanan laki-laki dalam konteks ini adalah diukur dari seberapa tinggi keinginannya untuk memuaskan nafsu biologis. Laki-laki bisa menjadi orang yang paling lemah, mudah menyerah, tak punya kekuatan apa-apa, bahkan menjadi sangat bodoh dan mendekati idiot, ketika hatinya 'tertambat' kepada seorang perempuan. Dan pasti yang ada dalam benaknya hanyalah mencari cara bagaimana untuk mendapatkan perempuan itu. Tak peduli dengan urusan apapun, bahkan lupa bahwa dirinya adalah orang yang terpandang.

“Lasiem ... Hardiyem ...” Leni memanggil kedua siluman perempuan pelayannya. Hanya beberapa detik, kedua siluman perempuan itu telah muncul di hadapannya. Leni yang sedang duduk bersila di atas ranjang memperhatikan dengan seksama kedua siluman perempuan tersebut.

“Ada apakah kanjeng ratu ...” Lasiem berucap seraya membungkukan badan dengan menangkupkan kedua telapak tangan yang diletakkan di atas kepalanya.

“Kalian berdua aku tugaskan untuk menggoda laki-laki bernama Darwis dan anaknya bernama Suta. Buat mereka berkelahi memperebutkan kalian. Mereka tinggal di desa sebelah. Si Darwis adalah seorang rentenir kaya sedangkan Suta adalah kepala desa itu. Kalian harus mengubah wujud kalian menjadi manusia yang sama persis. Menjadi wanita yang sangat cantik dan menggoda ...” Perintah Leni.

“Baik kanjeng ratu ...” Sahut keduanya hampir bersamaan. Hanya dalam waktu sekejap mata kedua siluman perempuan tersebut telah berubah menjadi wanita cantik dan seksi yang serupa. Kedua siluman itu memiliki wajah yang sama.

“Hhhhmm ... Cukup ... Sekarang pergilah ke sana ... Goda bapak dan anak itu sampai mereka saling menyakiti. Tipu dan hasut mereka sampai keduanya berkelahi ...” Perintah Leni lagi.

“Baik kanjeng ratu ...” Jawab kedua siluman itu.

Setelah membungkuk dan memberi hormat, para siluman perempuan itu lenyap dari hadapan Leni. Dengan ilmu siluman tingkat tinggi yang mereka miliki, Lasiem dan Hardiyem sudah berada di tempat yang berbeda dengan penampakan sebagai wanita cantik menggoda. Lasiem dan Hardiyem menampakan dirinya sebagai wanita yang sama dengan nama yang sama.

----- Milf_Love -----

Lasiem sampai di depan kantor kepala desa dengan memakai kemeja putih dan rok asimetris yang senada, nampak seperti busana kerja. Lasiem masuk ke kantor kepala desa itu tanpa mempedulikan tatapan kagum dari orang-orang yang dia lewati. Pada salah seorang pegawai, Lasiem mengutarakan maksudnya untuk bertemu dengan kepala desa. Si pegawai seperti terhipnotis dan langsung saja mengantarkan Lasiem ke ruangan atasannya.

“Masuk!!!” Terdengar suara kepala desa dari dalam ruangannya setelah sang pegawai mengetuk pintu.

“Maaf, pak ... Ada yang ingin ketemu dengan bapak ...” Kata si pegawai.

“Siapa?” Sang kepala desa mendelik kesal.

“Saya ...” Tiba-tiba Lasiem bersuara dan masuk ke dalam ruangan kepala desa tanpa menunggu ijin dari si pemilik ruangan.

Suta, sang kepala desa, melongo dan mulutnya setengah menganga melihat seorang wanita cantik mendekati mejanya. Lasiem langsung duduk di hadapan Suta sambil memberikan senyum tipis. Senyum itu bukan sembarang senyum melainkan senyum yang mengandung kekuatan gaib pengasihan. Sang kepala desa terhanyut dalam pesona Lasiem sesaat tadi.

“Perkenalkan ... Nama saya Maya ... Sengaja saya menemui bapak karena ada tugas dari perusahaan ...” Ucap Lasiem yang memperkenalkan dirinya dengan nama ‘Maya’.

“Oh ... I-iya ... A-apa yang bi-bisa sa-saya bantu ...” Suta tergagap karena masih tertegun dengan kecantikan wanita yang ada di depannya.

“Terimakasih sebelumnya ... Perusahaan saya sedang mencari sumber air pegunungan ... Menurut informasi, di daerah ini ada sumber mata air pegunungan ... Oh ya saya lupa, perusahaan saya adalah perusahaan yang memproduksi air mineral kemasan ...” Jelas Lasiem aka Maya pada Suta.

“Oh ... Me-memang di sini ada sumber mata air itu ... Letaknya,...letaknya ada di bukit sebelah utara desa ...” Sahut Suta sesaat mulai bisa mengendalkan diri.

Mereka mulai terlibat pembicaraan tentang sumber mata air pegunungan. Diam-diam sang kepala desa mulai menyukai lawan bicaranya. Semakin lama hasrat kelelakiannya semakin menguasai, otaknya telah tercemar oleh pikiran-pikiran mesum sehingga darah mudanya bergejolak. Hal ini wajar karena Lasiem aka Maya terus melancarkan kekuatan gaib pengasihannya. Kekuatan gaib itu membuat Suta kehilangan akal sehat sampai-sampai sang kepala desa mulai berani menyentuh dan mengusap tangan wanita siluman itu.

“Kalau begitu ... Bisa bapak mengantar saya ke lokasi?” Tanya Lasiem aka Maya sembari membalas remasan jemari Suta dengan mesra.

“Oh ... Siap ... Siap ... Ayo, aku antar ke sumber air itu ...!” Dengan sigap dan bersemangat Suta mengajak Lasiem aka Maya untuk segera meninjau sumber mata air tersebut.

Dengan menggunakan motornya, Suta mengantar Lasiem aka Maya ke sebuah perbukitan yang masih sangat alami dan indah. Pada batas tertentu, mereka harus berjalan kaki menuju lokasi perbukitan yang masih tersedia sumber mata air. Mereka berjalan menyusuri jalan setapak ke arah puncak bukit. Hutannya sangat lebat dan sangat sunyi. Hanya dalam beberapa menit, mereka sudah sampai di lokasi sumber mata air.

“Inilah tempatnya, Neng ...!” Tunjuk Suta pada sebuah sumber mata air yang airnya cukup besar keluar dari sebuah lubang tanah. Air itu terjun ke dalam sungai yang sangat jernih di bawahnya.

“Ayo pak ... Kita turun ke sungai ...” Ajak Lasiem aka Maya sambil menarik tangan Suta.

Mereka segera turun ke sungai dengan menyusuri anak tangga yang berjajar turun ke arah lembah. Tangan mereka saling genggam, Suta membantu Lasiem aka Maya agar tidak terpeleset. Tak lama, mereka sudah berdiri di atas batu lempeng besar di pinggir sungai. Dan secara tiba-tiba, Lasiem aka Maya membuka seluruh pakaiannya bahkan BH yang digunakannya dilempar ke tengah sungai sehingga terbawa arus. Kini tubuhnya yang seksi tanpa sehelai kain pun memasuki sungai. Wanita siluman itu bermain air sambil menggoda Suta dengan lirikan nakalnya.

Suta yang otak dan pikirannya telah diselimuti kabut hitam pun mengikuti Lasiem aka Maya membuka seluruh pakaian. Kejantanannya tetap tegang berdiri walau tenggelam dalam air sungai yang dingin. Didekapnya tubuh bugil wanita yang sedari tadi menggodanya itu dari belakang dan si wanita menyambutnya dengan hangat. Akhirnya mereka lebur dalam gelora syahwat yang meretas rambu tabu, menjelajahi wilayah yang lebih memuaskan nafsu dengan menautkan dua alat kelamin untuk bersatu.

Suta terus menerus menghujamkan kejantanannya menumbuk titik yang sama di kemaluan wanitanya hingga membuat Lasiem aka Maya gelagapan menerima sodokan-sodokan nikmat dari Suta. Sang kepala desa mendesah desah setiap kali mendorong penisnya ke dalam lubang wanitanya itu. Lasiem aka Maya pun menjerit tak kalah keras setiap kali batang besar Suta menumbuk dan menghujam nikmat liang kewanitaannya. Ternyata siluman perempuan itu sangat menikmati hujaman-hujaman penis Suta. Lasiem aka Maya menjerit keenakan, tubuhnya terlonjak-lonjak akibat hentakan-hentakan keras pinggul Suta. Suta mengangkat kedua paha Lasiem aka Maya lebih lebar dan menghujam kuat batangnya hingga Lasiem aka Maya memekik keras berkali-kali merasakan hujaman-hujaman dari batang kemaluan Suta di dalam lubangnya.

Persetubuhan itu sungguh suatu persetubuhan yang nikmat, menyenangkan dan memuaskan untuk keduanya. Bagi Lasiem aka Maya persetubuhan ini hanya sekedar melampiaskan hawa nafsunya yang tinggi. Namun tidak bagi Suta, ada efek ganda yang merasukinya. Suta menjadi sangat mencintai Lasiem aka Maya. Suta langsung menjadi tergila-gila pada wanita siluman tersebut. Lagi-lagi, hal tersebut terjadi karena ilmu gaib pengasihan yang dilancarkan Lasiem aka Maya telah sempurna bersemayam dalam diri Suta. Wanita siluman ini jelas tahu kalau rasa cinta Suta begitu besar. Perasan yang Suta simpan sangatlah besar. Dan karena itulah wanita siluman ini akan sangat mudah untuk memanfaatkannya.

----- Milf_Love -----

Hardiyem berhasil menemukan Darwis, sang rentenir tua, di sebuah kedai kopi. Dengan sangat santai dan anggun, Hardiyem memasuki kedai kopi tersebut dan duduk di bangku dekat sang rentenir. Darwis dan beberapa anak buahnya langsung bereaksi dengan menggoda wanita cantik nan seksi tersebut.

“Sendirian saja, Neng?” Tanya Darwis dengan muka mesumnya.

“Iya ...” Jawab Hardiyem sambil tersenyum menggoda.

“Boleh akang temenin ...” Kembali Darwis menggodanya.

“Boleh ...” Sahut Hardiyem menggemaskan. Dan tak perlu berpikir lagi, Darwis segera pindah duduk ke bangku Hardiyem. Suara riuh dari anak buahnya pun menggema.

“Siapa namamu neng cantik?” Tanya Darwis begitu percaya diri.

“Maya ...” Jawab siluman perempuan yang berwujud manusia itu.

“Duh ... Namanya cantik, secantik orangnya ...” Goda Darwis yang disambut kerlingan genit Hardiyem aka Maya.

“Makasih ...” Sahut wanita siluman itu sembari sedikit memanyunkan bibirnya seperti melakukan gerakan mencium. Tentu saja bukan gerakan tanpa makna, sebenarnya Hardiyem aka Maya mulai melancarkan ilmu gaib pengasihannya pada sang rentenir.

“Neng bukan orang sini ya ... Dari mana asal neng ...?” Tanya Darwis sambil menggeser duduknya mendekati Hardiyem aka Maya.

“Saya dari kota, kang ... Saya di sini sedang survey sumber mata air pegunungan untuk perusahaan saya ...” Jawab Hardiyem aka Maya.

“Oh ... Ada di sini neng ... Ada di bukit sebelah utara desa ...” Kata Darwis bersemangat.

“Akang bisa mengantarkan saya ke sana?” Suara Hardiyem aka Maya terdengar seperti rayuan dan menggoda.

“Akang siap mengantar neng ... Tapi kalau sekarang kita akan kemaleman ... Lebih baik besok saja ...” Ucap Darwis sembari menggeser lagi badannya hingga hampir bersentuhan dengan Hardiyem aka Maya.

“Kalau begitu ... Saya harus menginap ... Kalau di desa ini ada penginepan gak, kang?” Tanya Hardiyem aka Maya sambil tangannya diletakkan di paha sang rentenir tua itu. Dan tiba-tiba badan Darwis seperti dialiri listrik, tensi birahinya mendadak naik hanya karena sentuhan tangan wanita di sampingnya.

“Penginepan mah gak ada ... Gimana kalau nginep saja di rumah akang?” Darwis sedikit mendesah seraya tangannya menangkup tangan Hardiyem aka Maya yang ada di pahanya.

“Gak ah ... Takut istrinya marah ...” Balas Hardiyem aka Maya mendesah.

“Aku punya rumah yang kosong, neng ... Nginep lah di rumah itu ...” Bujuk Darwis.

Darwis langsung mengajak Hardiyem aka Maya ke rumah kosong miliknya dengan menggunakan motor. Hardiyem aka Maya ‘menemplok’ di punggung Darwis membiarkan payudara montoknya menjadi mainan punggung sang rentenir. Sesungguhnya, Hardiyem aka Maya sedang terus memasukan ilmu gaib pengasihan ke tubuh Darwis. Tanpa disadari oleh Darwis, otak dan hatinya kini diliputi obsesi gila untuk menikmati tubuh wanita di belakangnya itu. Kejantanannya sudah pada tingkat ereksi yang sempurna karena terus digoda oleh payudara yang mengganjal di punggungnya.

Tidak berselang lama, mereka sudah berada di rumah kosong sang rentenir. Walau kosong kondisi rumah sangat bersih karena selalu dibersihkan oleh anak buahnya. Setelah mengunci pintu, Darwis tanpa sungkan memeluk tubuh Hardiyem aka Maya dari belakang. Birahinya sudah sangat menggelegak kala itu. Darwis meremasi payudara Hardiyem aka Maya sambil lidahnya bermain di leher wanita siluman itu.

“Hhhhhmm ... aaahhh ... Ini kok keras begini kang?” Goda Hardiyem aka Maya sambil mengusap-usap kejantanan Darwis dari balik celana komprangnya.

“Iya ... Ingin cepet dimasukin ...” Ucap Darwis sangat bernafsu.

“Hi hi hi ... Udah gak sabar ya ... Tapi, masa di tengah rumah sih ...” Goda Hardiyem aka Maya yang semakin membuat Darwis lupa daratan.

Ditariknya Hardiyem aka Maya ke dalam kamar. Dengan sangat tergesa-gesa, Darwis membugili wanita siluman itu baru kemudian melucuti pakaian sendiri. Darwis benar-benar sudah gila, dengan sedikit kasar mendorong tubuh Hardiyem aka Maya ke atas kasur lalu menindihnya. Malah tiba-tiba memasukan penisnya menghentak kuat vagina Hardiyem aka Maya. Diperlakukan kasar seperti itu malah membuat wanita siluman itu sangat terangsang. Hardiyem aka Maya mengimbangi genjotan Darwis dengan menggoyangkan pinggulnya secara kasar pula.

Pergumulan liar penuh dengan hasrat birahi dan kesyahwatan pun berlangsung cukup lama. Darwis sang rentenir tua memiliki daya tahan yang sangat baik membuat Hardiyem aka Maya mengalami orgasme berkali-kali. Selama berlangsung persetubuhan itu sang wanita siluman secara terus menerus meniupkan ilmu gaib pengasihannya pada Darwis sehingga tertanam sempurna. Hatinya telah dibuat beku sehingga Darwis hanya mencintai wanita siluman itu. Di mata dan di hati Darwis tidak ada wanita lagi selain Hardiyem aka Maya.

----- Milf_Love -----

LENI POV

Telah lama sekali rasanya aku tidak melihat pemandangan indah seperti ini. Tubuh kekar manusia dengan perut rata ditambah dengan otot-otot yang kencang. Dipadukan dengan wajah yang lumayan tampan. Bagaimana pun tubuh manusia lebih indah dan sempurna daripada tubuh bangsa siluman. Mataku tak bosan-bosannya melihat tubuh setengah telanjang sopir dan tukang kebunku yang kekar sembada, yang tengah sibuk membenarkan saluran air pembuangan limbah di belakang rumahku.

Tubuh mereka begitu merangsang dan mencipta suasana dan perasaan sedemikian menggairahkan, menjadi pemicu birahi dan melecut syaraf untuk meminta tindakan yang lebih jauh. Bagiku, tubuh seksi manusia membangkitkan kenangan masa lalu. Kerinduan terpendam, seakan kembali bangkit dan menghanyutkan emosiku. Pijar bara gairah bergetar ditubuh.

Waktu pun semakin berjalan, malam pun telah tiba. Aku melihat sopir dan tukang kebunku mereka sedang asyik ngobrol di teras belakang rumah. Aku hampiri mereka dan bergabung dengan keasyikan mereka. Aku sangat bergairah, libidoku terus menggeliat saat berdekatan dengan mereka. Aku sangat merindukan tubuh manusia, aku sangat ingin merasakan kehangatan tubuh mereka.

“Kalian gak merasa kehilangan teman kencan kalian?” Maksudku adalah siluman perempuan teman tidur sopir dan tukang kebunku yang sedang menjalani tugas.

“Masih lama kah mereka, Bu?” Darman malah balik bertanya.

“Kamu kangen ya?” Godaku mulai menjurus.

“He he he ... Ibu tau aja ...” Darman tersenyum agak disembunyikan.

“Kalian lebih suka ngelonin siluman atau manusia?” Tanyaku menggoda.

“He he he ... Kalau silumannya cantik kayak mereka ... Ya, mendingan dengan siluman.” Jawab Ali.

“Hhhhmm ... Jawab jujur ya ... Cantik mana aku dengan kedua siluman pelayanku?” Aku menatap mereka bergantian. Mereka tersenyum malu dan lama kutunggu jawabannya. “Ayo jawab!” Paksaku.

“Cantik ibu dong ... Jauh kemana-mana ...” Suara Ali pelan dan terkesan ragu-ragu. Mendengar kata-katanya itu membuat gairahku semakin menggebu. Aku mengatur jalan nafasku dan berusaha menahan gejolak birahi yang sedari tadi kutahan.

“Kamu belum menjawab?!” Aku bertanya pada Darman yang sedari tadi menundukkan wajahnya.

“Oh ... I-iya ... Cantik ibu ...” Darman menjawab terbata-bata.

“Kalian telah berbohong ... Dan aku tidak suka dibohongi ... Kalian harus dihukum ...!” Kataku dengan nada intimidasi.

“Bu ... Maaf ...” Kedua pria itu terkejut.

“Kalian ikut aku!” Perintahku.

Langsung saja aku bangkit dari duduk dan berjalan menuju kamarku. Ali dan Darman mengikuti dari belakang. Aku tidak tahu mimik mereka namun yang pasti mereka sangat terkejut dan ketakutan. Tak lama, aku berhenti di ambang pintu kamar, mempersilahkan kedua pria itu masuk duluan baru kemudian aku masuk lalu menutup pintu. Kulihat badan mereka mengkerut dengan wajah menunduk.

“Sebagai hukumannya ... Minum itu ...!” Aku menunjuk dua gelas di meja kecil samping tempat tidur. Mereka memandangku sekilas dengan tatapan heran dan cemas. “Cepat minum!” Perintahku lagi lebih keras dan tegas.

Ali dan Darman mengambil gelas yang sengaja telah aku persiapkan sebelumnya. Kedua gelas itu berisi air putih yang telah kububuhi ramuan perangsang gairah buatan Zalanbur. Tentu efeknya pernah aku rasakan sendiri yang secara tiba-tiba akan merasakan birahi yang menggebu-gebu. Kuperhatikan kedua pelayanku itu meminum ramuanku sangat ragu-ragu namun akhirnya tandas juga. Aku tersenyum senang dan pestaku akan segera di mulai.

Hanya dalam hitungan detik, badan Ali dan Darman terlihat gemeteran. Terlihat sekali kalau mereka salah tingkah dengan muka yang memerah serta gerakan badan yang gelisah. Aku melepas gaunku membiarkannya jatuh di kakiku lalu berjalan menuju ranjang. Sebelum naik ke atas ranjang, aku lepaskan bra dan celana dalam. Tubuh bugilku kini terbaring menyamping, mataku melihat kedua pelayanku yang sedang terbakar oleh nafsu birahinya sendiri. Mereka memandangku dengan tatapan lapar seperti singa yang sedang mengincar mangsanya.

“Buka baju kalian!” Perintahku.

Seperti kerbau dicucuk hidungnya, mereka segera membuka pakaianya masing-masing. Penis mereka tegang bukan main yang menurutku lumayan besar dan panjang. Memang bila dibandingkan kejantanan bangsa siluman yang pernah menggauliku, penis Ali dan Darman sedikit lebih kecil tetapi bentuknya lebih cantik dan menawan.

“Ke sini lah ...!” Perintahku lagi. Keduanya berjalan mendekat ke pinggir ranjang. “Naik!” Kataku dan mereka pun menuruti perintahku.

“Sekarang puaskan aku ... Kalian tau apa yang harus kalian lakukan? ...” Kataku dengan tubuh terlentang pasrah.

Aku memejamkan mata agar mereka tidak sungkan untuk menjamah tubuhku. Tak lama, aku merasakan ada sebuah tangan mulai meraba-raba pahaku yang kemudian disusul oleh sebuah tangan yang besar dan kasar meremas-remas kedua buah payudara milikku sekaligus memainkan putingnya. Perlahan-lahan tangan yang tadinya meraba-raba pahaku mulai merambat ke atas hingga sampai ke payudaraku. Aku bahkan dapat mendengar suara nafas mereka yang semakin memburu.

“Eeeeeennggh…” Aku akhirnya mengeluarkan desahan lembut menggoda ketika merasakan ada dua buah tangan secara bersamaan memilin kedua puting payudaraku.

Sementara itu aku merasakan ada tangan lain yang mengelus-elus pahaku. Perasaanku seperti tersengat ketika dengan perlahan jari-jari tangan tersebut mulai menyentuh dan menekan-nekan vaginaku yang sudah basah kuyup. Jari-jari tadi merayap masuk dan menyentuh dinding kewanitaanku sehingga birahiku naik dengan sangat cepat. Tiba-tiba aku merasakan benda tumpul dan basah, yang kuduga itu adalah sebuah lidah, mulai menyentuh bagian dalam vaginaku.

“Aaaaaahhhhhh ....” Lenguh nikmatku akibat usapan lembut dan basah di area intimku.

Akhirnya aku benar-benar larut dalam kenikmatan yang sedang melanda diriku. Tubuhku serasa lemas tak berdaya membiarkan mereka menjarah seluruh bagian tubuhku. Aku benar-benar terbuai dikeroyok seperti ini. Tubuhku menggelinjang merasakan birahi yang memuncak karena merasa geli sekaligus nikmat di bawah sana. Aku membuka mata. Ali terus menjilati kedua buah payudaraku serta menggigit kecil kedua putingku yang sudah menegang itu. Darman semakin membenamkan kepalanya di antara kedua pahaku, dan karena geli aku pun merapatkan kedua pahaku sehingga kepala Darman terhimpit oleh kedua paha mulusku.

Dikerubuti dan dirangsang sedemikan rupa membuat aku merasakan gejolak yang luar biasa melanda tubuhku tanpa bisa kukendalikan. Terus-terusan menerima serangan birahi secara bersamaan dari dua orang pria yang berbeda pada daerah sensitifku, aku jadi tidak kuat menahan lama-lama. Sehingga dalam waktu beberapa menit saja tubuhku sudah seperti tersengat arus listrik yang menandakan kalau sebentar lagi aku akan mencapai puncak.

“Aaaaaahhhhhh….!!!” Aku berteriak kencang melampiaskan rasa nikmat di dalam tubuhku. Tidak lama kemudian cairan orgasmeku mengalir keluar dari vaginaku. Tubuhku mengejang hebat, lalu kedua pahaku menjepit kepala Darman dengan sangat kencang. Darman yang berada tepat di depan lubang vaginaku semakin liar menjilati vaginaku yang sudah sangat basah oleh cairanku tadi.

Luar biasa, kedua pelayanku memperlakukan aku sangat lembut. Mereka memberiku jeda beristirahat sambil membelai-belai tubuhku. Inilah yang membedakan bangsa manusia dengan bangsa siluman. Manusia lebih bisa memperlakukan wanita di atas ranjang daripada bangsa siluman yang cenderung kasar.

Aku melihat ke arah penis mereka dan aku menemukan kalau penis Darman lebih besar dari Ali, hitam serta dipenuhi urat-urat menonjol. Aku bangkit kemudian naik ke atas tubuh Darman lalu membimbing penisnya untuk masuk ke dalam vaginaku. Batang penis Darman membuat liang vaginaku terasa cukup sesaknya. Urat-urat pada batang penis itu berdenyut- denyut menambah sensasi yang kurasakan.

“Oooooohhh… Aaaaaahhhh…!!” Erangku karena tidak kuat merasakan sensasi luar biasa yang ditimbulkan dari tusukan penis Darman pada vaginaku. Di saat yang bersamaan, Darman juga menjilati payudaraku dan menggesek-gesekkan kumis tipisnya ke putingku yang membuat birahiku semakin memuncak.

“Aaaaaaaaaahhhh…” aku semakin mendesah menerima sodokan penis sekaligus jilatan pada payudaraku.

Kemudian aku menggoyangkan pinggulku dengan liar di atas penis Darman. Dia hanya bisa meringis dan mengerang, terutama saat aku membuat gerakan meliuk yang membuat penisnya seolah-olah dipelintir olehku. Aku bahkan semakin terangsang ketika melihat ekspresi kenikmatan di wajah Daman. Kugerakan pinggulku semakin liar seakan ingin memakan penisnya oleh vaginaku.

Aku gapai penis Ali dan menariknya agak kuat sampai ia agak berteriak. Ali bergerak karena tarikanku pada penisnya. Penis Ali kubawa ke mulutku. Dengan tidak sabaran, Ali malah menjejali mulutku dengan penisnya, penis itu ditekan-tekankan ke dalam mulutku hingga wajahku hampir terbenam pada bulu-bulu kemaluannya. Aku pun menelan penis Ali hingga menyentuh daging lunak di tenggorokanku. Kedua buah zakarnya juga aku pijati lembut dengan jari-jari tanganku yang membuat pemiliknya semakin mendesah tidak karuan karena menikmati pelayanan dari mulut serta tanganku sekaligus.

Dan karena aku sangat larut dengan semuanya, kurasakan cairan vaginaku deras menerjang,lagi lagi aku squirt. Namun aliran cairan vaginaku tertahan oleh penis Daman yang sedang keluar masuk liang nikmatku sehingga berbunyi setiap kali penisnya menerobos vaginaku. Sampai saat ini aku sudah tidak bisa menghitung lagi berapa kali penis Darman timbul tenggelam di vaginaku namun yang jelas aku merasakan penis Darman yang sedang mengisi vaginaku mulai berdenyut-denyut menandakan kalau ia akan mencapai orgasme.

“Aaaaahhhh… Buuuuuuuu!! Keluuaaaaaaarrrr......!!!” Pekik Daman.

Benar saja, Daman menyemburkan spermanya yang hangat ke dalam rahimku. Ketika nafas Daman mulai tersengal-sengal, dia memutuskan untuk menghisap-hisap payudaraku dengan mulutnya sambil menunggu penisnya memuntahkan semua isinya ke dalam vaginaku. Lama-kelamaan semburan sperma Darman semakin melemah hingga akhirnya berhenti sama sekali.

Aku pun turun dari atas tubuh Darman lalu merebahkan diri terlentang. Aku tarik Ali agak kasar hingga menindihku. Aku pun menekuk kedua kakiku lalu melebarkannya untuk bersiap disetubuhi oleh Ali. Dengan penuh nafsu Ali menjejalkan penisnya yang tidak kalah besar dari milik Daman ke dalam vaginaku. Kedua mataku terbelalak merasakan kembali sesaknya vaginaku. Kemudian Ali diam sejenak untuk menikmati liang vaginaku yang terasa begitu hangat.

“Aaaaahhhh ....” Desah Ali.

Karena sekarang vaginaku sudah banjir dengan cairanku serta sperma Daman, maka penis milik Ali dapat lebih mudah untuk masuk ke dalam vaginaku. Kini vaginaku sudah dimasuki oleh penis bangsa manusia untuk kedua kalinya. Namun aku sungguh menikmatinya dengan penuh penghayatan, sampai-sampai dengan tidak sadar aku menutup mataku.

“Oooohh… Aaaahhh…!! Uuuummhhh…!!” Aku semakin menggila saat Ali mulai menggerakkan penisnya di dalam vaginaku.

Ali terus menggerakkan penisnya ke dalam vaginaku dengan sangat cepat. Saat itu yang dapat terdengar hanyalah suara gesekan penis dengan vagina serta suara desahan nafasku dan Ali yang saling memburu. Sambil menggenjot dia juga bergantian menjilati daerah leher dan payudaraku. Apa yang dilakukan olehnya semakin membakar sensasi seksual tubuhku yang terus menggeliat penuh nikmat. Sodokan demi sodokan Ali benar-benar luar biasa, seolah memompa gairahku menuju orgasme. Keringat Ali sampai jatuh membasahi tubuhku yang juga tidak kalah basah oleh keringat.

“Aaaaaaaaaaaaahh… keluaaaaarr …!!” Karena sudah tidak tahan lagi aku melepaskan orgasmeku yang kedua.

“Oooooohh… Sa-sayaaaa jugaaaaa keluaaaaar Buuuuu…!! Ooooooh…!!!” Erang Ali panjang ketika memuntahkan cairan putihnya ke dalam vaginaku bersamaan dengan orgasmeku yang sudah kutahan-tahan dari tadi.

Tak bisa dipungkiri, aku sungguh menikmati ‘permainan ranjang’ ini. Kualitas kenikmatannya tidak bisa menandingi kenikmatan hubungan seksual dengan bangsa siluman. Di sini aku sangat leluasa mencari kenikmatanku sendiri. Aku tenggelam dalam kenikmatan bercinta yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Bercinta seperti ini rasanya telah menjadi candu yang tidak bisa diobati. Buktinya, aku terus melakukan persetubuhan dengan kedua pelayanku ini hingga hari menjelang subuh.

Bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar