Jumat, 22 Januari 2021

Rahasia pribadi 3

Kota Daeng terkenal dengan wisata kuliner dengan beraneka ragam seafood di seputaran Pantai losari. Saat menjajaki di beberapa jalan seperti Jl. Datumuseng, jl. G. Latimojong dan lain-lain, disore harinya akan banyak kita jumpai pedagang gerobak pisang epek dengan beraneka ragam rasa mulai dari rasa durian, coklat, keju.

Sore ini dengan mengendarai sedan All New Civic-nya, Al melewati sepanjang jalan penghibur menuju ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Hari ini sahabatnya dan juga rekan kerjanya “(Sebetulnya sih bawahannya, tapi karena mereka sudah sahabatan sejak jaman kuliah di Oxford makanya tak ada jabatan di antara mereka)” akan tiba dimakassar. Tujuannya adalah untuk melakukan Market audit dan melihat pangsa pasar sebelum produk baru perusahaan mereka diluncurkan.

Saat baru saja memasuki pintu Tol, Iphone Al berbunyi menandakan adanya panggilan masuk dengan nama yang begitu dikenalnya dilayar touch screen Hpnya.

“Halo, udah nyampe kang?” Tanya Al saat mengangkat telfonnya.

“Yoi bro, loe jadi jemput gue gak nih?” Tanya balik teman Al di telfon yang bernama Mr. Nos.

Nostra Ajie Prasetyo aka Mr. Nos berasal dari Bandung adalah salah satu pentolan dari kesuksesan PT. Tiga Mandiri Perkasa Tbk yang dalam 5 tahun belakangan ini kiprahnya dibidang Distributor Company cukup dibilang sukses menguasai distribusi market di bidang Home & Personal Care produk.

Saat ini MR. Nos menjabat sebagai Sales & Marketing Direktur (SMD). Bertanggung jawab atas semua yang berhubungan dengan Sales to trade, negotiable with principal, Distribusi market, A&P Brand produk dan lain-lain.

“Bentar lagi nyampe kok,” Jawab Al. Setelah menutup telfonnya, Al bergegas menambah kecepatan mobilnya menuju ke bandara.

Saat tiba dibandara, Al segera menuju ke pintu kedatangan, dan dari kejauhan terlihat seorang Mr. Nos sedang celingak-celinguk melihat-lihat mobil atau orang yang akan menjemputnya.

PIIPP…PIIPPP…PIPPP!!! Al membunyikan klakson mobilnya.

“Woi kang… Sorry telat,” Ujar Al saat memarkir mobilnya tepat didepan Mr. Nos. kemudian segera turun dari mobil dan menghampiri Mr. Nos untuk mengajaknya naik ke mobilnya.

“Widih Platnya keren bo’, 4 YP kayak nama loe Al.” Celetuk Mr.Nos saat melihat plat mobil Al.

“Mobil lama kang,” Jawab Al.

Civic hitam milik Al meninggalkan bandara menuju ke kota.

“Makassar lumayan berkembang yah Al,” Ujar Nos tanpa mengalihkan pandangannya yang sedang melihat-lihat sekitaran jalan yang mereka lalui.

“Yup kang, makanya aku pengen opening white spice-lah disini… Karena daerah indonesia timur saat ini lagi berkembang loh,” Jawab Al mengangguk.

“Hemm… Masalah kerjaan boleh dibahas nanti gak?” Mr. Nos menoleh ke Al. “So kemana kita?”

“Kerumah dulu kang, nyapa bonyok lah.” Jawab Al.

“Ya udah,” Kata Nos. “Eh ntar malam ada yang seru gak di sini?” Lanjutnya setelah memikirkan sesuatu.

Seperti biasa, hobby dari seorang Nostra yang sangat menyukai dunia hiburan malam, dan seperti sudah mengetahui apa yang di inginkan oleh sahabatnya. Maka Al hanya geleng-geleng kepala mengingat kelakuan PK sahabatnya. “Nanti kita ke D’Liquid aja kang,” Jawab Al.

“Widih apaan tuh, bentar gue browsing dulu yah.” Ujar Mr. Nos girang. Lalu segera membuka applikasi iPad-nya untuk membrowsing tempat hiburan malam di Makassar.

“Ya elah, telfon si L dulu lah… Gak kangen apa ama sahabat kamu kang?”

“Ngapain juga gue kangen ama ntu anak, paling dia lagi sibuk ama angka-angka di layar monitornya.” Jawab Nos nyengir.

Lara Yudhistira Abdullah aka Mr. L, juga salah satu sahabat Al lainnya dan salah satu pentolan PT. Tiga Mandiri Perkasa, Tbk yang saat ini memegang jabatan di Finance Accounting Director (FAD). Mereka selama ini berusaha keras membangun bisnisnya mulai dari Nol. Dan di bawah pimpinan Al dengan tangan dinginnya mampu membuktikan bahwa 3MP mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan Distributor lainnya yang cukup besar di negara ini.

Saat masih sibuk membrowsing-broewsing informasi tentang kota Makassar, Tiba-tiba Hp Mr. Nos berdering tanda panggilan masuk dari orang yang baru saja mereka bicarakan. “Panjang umur nih anak,” Ujar Nos saat melihat nama Mr.L dilayar Hp-nya.

“Eh si L yah kang?” Tanya Al menoleh.

“Yup,” Jawab Nos dan langsung mengangkat telfonnya.

“Whats up bro,”

“Loe dah nyampe?” Tanya L dari seberang.

“Nih lagi bareng si bos,” Jawab Nos.

“Hahahaha…. Bos matamu kang,” Celetuk Al.

“Bilangin ama dia, Mumpung dia lagi di makassar… si Citra biar gue yang jagain yah… Hahahaha” Ujar L.

“Al si Citra mau di embat tuh ama Donjuan,” Ucap Nos melirik ke Al, membuat L menggerutu di seberang.

“Kalo dia berhasil nge-godain Citra, yah silahkan aja… toh udah pada dewasa juga kan… Hahaha,” Jawab Al sambil tertawa.

“Takut gw Al ama adek loe, mana juara Judo se Jakarta lagi… Bentar gue bisa babak belur ama dia.. Hahaha” Jawab L saat Nos meloadspeaker HPnya.

“Hahaha sue loe L… btw nanti malam gue ama Al pengen nyari cem-ceman nih, untuk loe… biar fotonya aja yah yang gue bbm ke elu L.” Ucap Nos meledek si L.

“Njirr… Gue belum pernah ke Makassar euy, kapan-kapan ajakin gue juga donk Al ke sana.”

“Masalahnya kamu anak office L, yah kamu kudu buat alesan yang tepat untuk visit ke outer island.” Al menjawab pertanyaan L.

“No Comment….” Gerutu L diseberang. “Yah kalo dah si bos yg ngomong gue mending silent aja dah.”

“Ya udah L, salam ma si PA nya bos yah.” Celetuk Nos saat ingin menutup telponnya.

Plakkk!!! Al menabok jidat Mr.Nos yang hanya bisa nyengir mendapat serangan dari Al.

“Gila kamu kang Nos, masa PA-ku kamu mo embat juga.” Ujar Al.

“Rasain loe nyet, gue gak ikut-ikut loh Al… Tapi kalo PA loe si Kim jung ngasih ke gue gak bakalan gue tolak lah… Hahaha,” Celetuk L membuat mereka tertawa bersamaan mengingat semua kekonyolan-kekonyolan yang sering mereka diskusikan disela-sela diskusi berat.

~•○●○•~​

D’Liquid Dance Club menjadi pilihan Al dan Nos untuk menghabiskan malam ini demi seorang sahabat yang memang hobby dengan kehidupan malam. Di saat sebagian orang di kota Daeng tengah terlelap setelah menjalani satu hari dengan segala aktivitas yang menyibukkan dan melelahkan, lain halnya dengan di tempat ini.

DUMM… TRAA… DUMM… TRAA!!!

Bit music (Remix) yang dimainkan oleh seorang DJ di atas panggung, sangat memacu andrenalin para Cluber yang malam ini sangat bergairah menikmati hiburan yang di suguhkan oleh pihak Club.

Lampu-lampu berwarna-warni nan indah menyorot ke bawah dan menghiasi kegelapan dalam ruangan, anak tangga menuju pintu masuk terlihat seorang Security berdiri di samping anak tangga tersebut untuk mengawasi jikalau ada remaja di bawah umur yang berniat menikmati hiburan yang belum pada waktunya. Biasanya mereka akan menanyakan kartu identitas orang yang mencurigakan sebelum diijinkan masuk atau tidak. Tapi sering juga para Security terkecoh dengan penampilan mereka.

Di tempat pembayaran tiket masuk sudah lumayan ramai, maklumlah saat ini hari sudah memasuki tengah malam dan ternyata malam ini adalah Free Night for Ladies atau Ladies Night. Jadi hanya pria yang harus membayar tiket masuk sebesar Rp 75.000.

Pria yang membayar tiket masuk akan mendapatkan cover charge berupa satu gelas besar Heineken beer. Pada malam-malam biasanya, wanita yang membayar tiket masuk juga akan mendapat cover charge segelas orange juice.

Al dan Nos sudah berjalan memasuki Club, sehingga kegelapan terjadi saat memasuki ruangan diskotik yang menampilkan lagu ‘I Miss You Remix’. Dentuman musik yang menggelegar ke seisi ruangan ditambah dengan lampu-lampu sorot yang bergerak dan berkelap-kelip kian menari membuat Nos membuang sebuah senyuman menikmati suasana malam ini.

“Yuhuiii… Mantap Al, gue demen banget yang kayak gini,” Teriak seorang Nos saat berada di dalam Club sambil tubuhnya sedikit bergoyang menikmati bit music yang dimainkan oleh DJ.

“Malam pak, udah reservasi tempat?” Kata seorang waiter sambal sedikit berteriak menanyakan ke mereka berdua.

“Sudah mba, dari pak Toto.” Jawab Al mengingat beberapa jam yang lalu dia sempat meminta tolong ke pak Toto untuk reservasi tempat di D’Liquid.

“Oh silahkan pak ,” Ujar Waitres itu sambil mengajak mereka berdua di tempat VIP bagian atas ruangan.

Tempat VIP, terlihat dua buah sofa dan meja panjang membuat mereka yang membooking VIP tersebut sangat private dan dapat menyaksikan suasana keramaian dari atas.

Setelah memesan sebotol JackD dan beberapa cemilan tak lupa green tea Pokka, akhirnya si waitres tadi meninggalkan mereka berdua untuk menyiapkan pesanannya.

Para Cluber hanyut dengan gemerlapnya malam itu. Mereka tak menghiraukan bau asap rokok dan minuman keras yang memenuhi seluruh ruangan D’Liquid.

Tak begitu lama, pesanan mereka-pun tiba. Khususnya Nos sang Drinking of maestro segera meminta ke waitresnya untuk membantunya menuangkan minumannya di gelas dan sedikit pokka untuk menambahkan rasa minuman tersebut.

Mereka menikmati minuman, sambal menyaksikan beberapa para Dancer yang meliuk-liukkan tubuhnya di atas dance floor mengikuti bit musik yang dimainkan oleh DJ.

Tiba-tiba tak jauh dari tempat mereka, seseorang yang taka sing lagi bagi Al. saat ini sedang mabuk keras. Sepertinya juga beberapa temannya terlihat tak memperdulikannya, bahkan beberapa teman prianya pun sudah mulai meluncurkan rayuan-rayuan mautnya. Namun gadis itu dalam keadaan setengah sadar masih mampu menolaknya.

“Hei cun… Sok jual mahal loe, sini gue pengen ngentot ama loe.” Al mendengar sayup-sayup suara salah satu teman gadis itu membuatnya sedikit mengernyitkan alisnya.

“Gue gak mau… Uweekk… Pliiss jangann,” Gadis yang dikenal Al mencoba menolak permintaan teman pria-nya.

Al yang menyaksikan dari arah beberapa meter sedikit emosi melihat perlakuan pria itu terhadap gadis itu. Sesaat Al masih menahan diri sejauh belum grepe-grepe.

“Al loe liat DJ-nya tuh, cakep banget yah… Hemmm, gue nyoba skill gue yah sapa tau aja berhasil,” Ujar Nos teriak saat melihat DJ nya seorang gadis seksi.

Seorang waitres yang baru saja lewat didepan Nos, segera dipanggil oleh Mr.Nos. “Mas, sini.”

Akhirnya waitres itu menghampirinya. Terlihat Nos membisikkan sesuatu mengenai ketertarikannya kepada sang DJ, kemudian sebuah kertas kecil Nos berikan kepada waitres itu yang sudah ada nomor HP untuk diberikan ke DJ tersebut.

Sambil senyam-senyum, Nos menatap kepergian waitres itu yang sudah melangkah menuju tempat DJ. Lalu tampak dari kejauhan waitres tersebut menghampiri sang DJ, lalu seperti sedang membicarakan sesuatu sambil memberikan kertas kecil tadi sang DJ-pun mengangkat tangannya memberikan kode kepada Nos. Keduanya saling tersenyum menandakan sesuatu yang akan terjadi nantinya.

Yah, siapa yang tidak mengenal Nostra Ajie Prasetyo yang setahun belakangan ini namanya sering muncul di infotainment bahkan beberapa majalah memberitakan bahwa seorang Direktur muda yang sukses membangun sebuah bisnis dari nol bersama kedua sahabatnya.

Beberapa saat kemudian…

“Hai, sorry lama.” Si DJ akhirnya menghampiri mereka yang baru saja roll play dengan DJ lainnya yang melanjutkan pekerjaannya.

“Hai, yuk duduk .” Ajak Nos untuk duduk di sebelahnya.

“Dona,” Kata DJ Dona yang berasal dari Manado mengajak berkenalan.

“Gue Nostra, dan nih bos gue… namanya Al,” Balas Nos menjabat tangannya memperkenalkan namanya dan Al.

“Loh Mas Al gak nyari teman?” Dona menegur Al mencoba menawarkan seorang ladies tapi sepertinya seorang Al masih sibuk memperhatikan seorang gadis dari kejauhan.

“Bentar yah,” Tanpa memperdulikan Nos dan Dona, Al segera menghampiri meja yang tak jauh dari tempatnya.

Saat tiba di meja yang terdapat beberapa orang yang sudah mabuk alkohon, Al segera menyapa gadis yang taka sing baginya. “Dia adik aku, jadi tolong lepasin dia,”

“Oh adik loe yah… so what kalo dia adik loe?” Seorang pria yang sejak tadi mencoba merayu gadis itu memasang wajah amarah dan memandang remeh Al dihadapannya. “Lumayan juga nyali loe yah.”

“Hemm… Mau nyoba?” Ujar Al dengan gaya cool meladeni kedua pria itu.

Gadis itu yang melihat Al langsung berdiri dan memeluk tubuh Al.

“Pak… Uweekk, tolongin Reva.” Yah, gadis itu adalah Reva seorang resepsionis di Hotel Clarion.

Dari kejauhan Nos melihat sahabatnya sedang ada masalah, maka diapun segera menyusul untuk menghampiri mereka.

Tanpa permisi, Nos segera menarik kerah baju pria itu lalu mencengkram lengannya saat baru saja pria itu akan menyerangnya.

“Sebelum loe orang mati ama bos gue, mending loe lawan gue dulu bego.” Ujar Nos santai tanpa melepaskan cengkramannya ditangan pria tadi.

“Arghhhh… Ampun bang.. Ampun… Sakit,” Pria tadi mencoba melepaskan cengkraman Nos di tangannya. Namun, Nos tak memperdulikannya dan malah ia memutar lengan pria itu. “Auuwwwww…. Arghhhhhhh.”

Saat teman yang satunya akan menyerang, tiba-tiba kepalan tangan Nos menghantam telak ke wajahnya sebelum melakukan apapun.

Bugh!!!

“Arghhhhhh…..”

“Tinggalkan tempat ini atau loe orang gue entotin pantatnya satu-satu, mau gak?? Huh!” Hardik Nos menatap kedua pria dihadapannya yang sedang meringis kesakitan.

“Hahaha… Kang masih sempat aja kamu nge-lenong.” Ucap Al mendengar ucapan Nos barusan.

Tanpa berfikir lama, akhirnya kedua pria itu langsung meninggalkan mereka karena ketakutan.

“Kamu gak apa-apa ?” Tanya Al saat mengajak Reva ke tempatnya.

“Makasih Pak, gak apa-apa kok pak.” Jawab Reva.

“Ya udah…Btw mau balik atau masih mau nongkrong dulu?” Tanya Al kemudian saat mereka telah duduk di sofa.

“Dikit lagi lah pak, Reva masih kesal ama seseorang nih… Makanya pengen nge-hiburin diri dulu” Jawab Reva sambal memegang kepalanya yang terasa pening.

“Ya udah, mending kamu tetap disampingku yah.” Ujar Al.

“Gue ke toilet dulu yah,” Ucap Nos dan di iyakan oleh mereka.

“Eh bareng yuk kang,” Ucap Al juga yang ingin buang air kecil. Keduanya beranjak menuju ke toilet.

Setelah selesai, mereka berdua keluar dari toilet dan tampak Nos sedikit kesulitan mengancing resleting celananya. Kemejanya tersangkut dengan resleting, sehingga macet.

“Kenapa kamu kang?” Tanya Al melihat Nos berhenti di depan toilet yang mencoba melepaskan kain kemeja yang tersangkut diresleting celananya.

“Kamprett nih… Kejepit euy kemejanya,” Jawab Nos.

“Hahaha… Hati-hati kang, ntar malah palkon kamu tuh yang kejepit.”

“Sialan loe bos… Teman susah malah di cengin.” Kata Nos sesaat melirik ke Al.

“Sini aku bantuin,” Ujar Al mencoba membantu melepaskan kain kemeja Nos yang terjepit di resleting celananya.

Sepertinya Al juga kesulitan membantu Nos. Karena penasaran akhirnya diapun berjongkok tepat di depan selangkangan Nos, lalu mencoba kembali melepas resletingnya.

Dasar Nos yang demennya bercanda, maka dengan posisi berdiri dan Al berjongkok di selangkangannya mencoba mengerjai si Al.

“Oughttt… sepongan loe nikmat banget Al… Ssstttt, enak.” Nos mengerang sambil ketawa ngeledek Al.

“Woiy ntar ada yang liat… Gila.” Gerang Al melihat tingkah sahabatnya.

“Berisik… Udah, loe bantuin gue aja napa bos… Hahaha.”

Tiba-tiba…

“Ups… Maaf Pak Al,”

Dugh!!! Al dan Nos kena batunya sendiri saat Al sedang sibuk-sibuknya memperbaiki resleting Nos sambil berjongkok diselangkangan pria itu dan Nostra juga yang sudah mendesah-desah seperti kenikmatan, tanpa mereka sadari Reva telah berdiri di samping mereka saat mau ke toilet.

“Dasar pasangan Gay tidak tau malu,”

“Woi sepongin kontol tuh bukan disini,”

Beberapa orang yang melihat kejadian itu, memaki-memaki mereka membuat Al berdiri dan menabok kepala Nos.

“Aishhhh… ini gegara kamu nih kang,” Ujar Al kesal.

“Pak Al, cari kamar gih… Masa mesuman disini sih,” Ucap Reva mengagetkan mereka berdua.

“Eh,”

Sambil menaha tawa, akhirnya Reva meninggalkan mereka berdua yang masih mematung bingung akan melakukan apa.

“GGG… Hahahaha.. Ganteng-Ganteng Gay… Hahaha,” Tawa Reva meledak yang sedari tadi ditahannya seketika saat berada didalam toilet karena mengingat pasangan gay yang lagi mesuman di depan toilet.

Tak lama akhirnya Reva tiba di tempat Al dan Nos yang terlihat kikuk membuat Dj. Dona bingung atas tingkah keduanya, begitu juga dengan Reva yang menahan senyumnya sambil menunduk duduk disebelah Al.

“Maaf pak,” Ucap Reva menunduk tapi terlihat senyumnya yang jahil membuat Al gerah.

“Grrrrrr….”

Akhirnya mereka berempat menikmati malam ini bersama dan menghabiskan minuman yang mereka pesan, tampak Al tidak terlalu banyak minum karena memang pada dasarnya dia gak kuat minum.

Berbeda dengan Nos yang sudah tos-tosan bareng DJ. Dona, malah pria itu sudah menambah sebotol JackD. Reva juga yang memang saat ini merasa sedih akan sesuatu, akhirnya mengikuti Nos dan Dj. Dona menghabiskan sebotol minuman. Tentu saja membuatnya mabuk berat dan langsung jatuh dipelukan Al.

Beberapa saat kemudian…

Saat didepan pintu D’Liquid, Nos terlihat sedang memeluk Dj. Dona dan begitu juga Al yang memeluk tubuh Reva.

“Al, gue nginap disini aja dah… Pengen ehm-ehm ama Dona.. Iya kan sayang.” Ujar Nos dengan wajah mesumnya.

“Hu uh.” Dona menjawab sambil membalas mesuman Nos.

“Aishhhhh dasar… Ya udah, kamu naik aja ke penthouse kebetulan lagi kosong… Minta aja ke resepsionisnya bilang pak toto yang nyuruh,” Ujar Al sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Hehehe… Loe emang bos gue yang paling mengerti, Kan ntar lagi uweekkk uwekk,” Ucap Nos terputus karena seakan-akan ingin memuntahkan sesuatu.

“Ya udah kalo gitu, aku tinggal dulu yah… mau nganterin nih anak tapi juga bingung mau nganterin kemana,” Ucap Al.

“Exe aja.. Loe mah Maho Al, masa udah lama gak mau gituan sih.. Hahahaha.” Ledek Nos.

“Ngawur kamu… Udah ah, aku tinggal yah.”

Saat diperjalanan pulang, akhirnya Al memutuskan membawa gadis itu ke apartementnya yang terletak tak jauh dari Hotel Clarion.

~•○●○•~​

Dikamar Penthouse saat pintu kamar terbuka, Mr. Nos langsung menutup pintu dan mendorong Dj. Dona ke dinding belakang pintu.

“Hmmmfffhh…”

“Don tubuh loe seksi banget,” Ujar Nos sangat bernafsu.

Tangan Nos sudah mulai meremas kedua payudara di balik baju Dona sambil bibirnya masih melumat bibir seksi sang Dj.

“Oughhhttttt…“ Desah Dona saat Nos sudah mulai menjilat leher dan telinganya dengan posisi masih berdiri dibelakang pintu.

Sluurpppp… Slurpppp….!!!

“Sssttttttt…”

“Bang Nos puasin Dona yah… Oughhhttttt,” Desah Dona menikmati sentuhan-sentuhan Nos.

“Loe akan gue bikin gak bisa berdiri sayang… Nikmatilah.” Jawab Nos.

Sepertinya Dona sangat bergairah malam ini lalu diapun mendorong tubuh Nos kebelakang tanpa melepaskan ciuman mereka dan secepatnya melangkah mundur ke ranjang tengah.

Brakkkkkk….!!!

Tubuh mereka bersamaan jatuh di ranjang lalu secepatnya keduanya membuka satu persatu pakaian mereka sampai bugil.

“Wow… Its a big.” Dona terkejut melihat batang kemaluan Nos yang bogel dan panjang.

“Do You Like it? Huh!!!”

“Uuhhh… I like it…”

Sluurpppp…. Slurpppp…!!! Dona segera meraih penis Nos, lalu memasukkan ke dalam mulut-nya.

“Hehehe… Enak bang?” Dona menatap wajah Nos dengan penuh nafsu saat melepaskan kulumannya dipenis pria itu.

“Sstttttt… Bibir loe seksi banget Don.. Sepongin lagi donk kontol gue”

Sluurppp… Sluurppp…!!!

“Oughhhtttt… Anjriiitttt nyepong loe nikmat bangetttt.”

Tak tahan perlakuan Dona, maka Nos segera menarik tubuh Dona mengarahkan ke atas tubuhnya dan membalikkan menjadi gaya 69.

Sluurpppp… Sluurppp…!!!

“Oughhhhtttttt….” Secepat kilat Nos menyentuhkan lidahnya di clitoris Dona yang seketika membuat Dj itu mendesah.

“Hhhffmmmmm… Hashh.. Hashh… Yah yah di situ bang…. Oughhhhtttt.”

“Oohhhhh…. Meki loe tembem banget Don.”

“Oughhhtttt sama bang, kontol abang juga gede bingitss.. Hihihi muat gak yah.”

“Hahaha… Kalo gak muat ntar gue robekin dikit…”

“Ihhh bang Nos jahat.”

“Oughhhttttt banggg puasinnnn Dona dengan kontol besarmu,”

Bersambung